Sebagai bentuk Intervensi Kesehatan Lingkungan dalam penangannan Stunting melalui peningkatan kualitas sanitasi lingkungan tahun 2019 dari direktorat kesehatan lingkungan Kementrian Kesehatan RI.
Stunting terjadi ketika anak mengalami kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama dan terus menerus sehingga akibatnya adalah anak tidak mengalami pertumbuhan fisik yang maksimal.
Risiko terberat dari kejadian stunting yaitu gangguan perkembangan pada otak dan organ penting lainnya dalam tubuh, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang sering disebut dengan masa keemasan. Pada masa keemasan tersebut pertumbuhan otak dan jaringan tubuh lainnya yang paling cepat dan tidak akan berulang pada masa-masa setelahnya. Terjadinya gangguan pertumbuhan otak akan menyebabkan rendahnya kemampuan dan fungsi otak. Hal ini akan menjadi ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, yang berdampak terhadap kemampuan daya saing bangsa.
Untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat terhadap layanan sanitasi diperlukan koordinasi dan kemitraan multi sektor serta partisipasi masyarakat. Khusus untuk layanan dasar sanitasi, Kementerian Kesehatan telah meluncurkan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang bertujuan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi pada anggota keluarga dari perilaku berisiko terkena penyakit menjadi perilaku aman. Perilaku tersebut meliputi; 1) Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS), 2) Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), 3) Mengelola Air Minum dan Makanan di Rumah Tangga, 4) Mengelola Sampah di rumah tangga, 5) Mengelola Limbah Cair di rumah tangga.
Untuk melaksanakan Kegitan-kkegiatan tersebut maka perlu diadakannya pembentukan Kelompok Kerja Masyarakat Desa Babakan, sehingga kegiatan-kegiatan tersebut dapat berjalan dan bermanfaat khususnya bagi masyarakat di wilayah desa babakan khususnya.
Kegiatan Pembentukan ini sendiri dihadiri didampingi langsung oleh Pendamping Desa Babakan Sendiri yaitu Azizah P Wibowo dan Perwakilan dari beberapa Tokoh Desa , LPMD dan Pjs. Kepala Desa Babakan Sendiri